KOMPRESOR
Pengertian, Komponen,
Kapasitas, dan Perawatan Kompresor
Kompresor adalah mesin atau alat
mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan atau memampatkan fluida gas
atau udara. Kompresor biasanya menggunakan motor listrik, mesin diesel atau
mesin bensin sebagai tenaga penggeraknya. Udara bertekanan hasil dari kompresor
biasanya diaplikasikan atau digunakan pada pengecatan dengan teknik spray/ air
brush, untuk mengisi angin ban, pembersihan, pneumatik, gerinda udara (air
gerinder) dan lain sebagainya.
Prinsip kerja kompresor dapat dilihat mirip
dengan paru-paru manusia. Misalnya ketika seorang mengambil napas dalam – dalam
untuk meniup api lilin, maka ia akan meningkatkan tekanan udara di dalam
paru-paru, sehingga menghasilkan udara bertekanan yang kemudian digunakan atau
dihembuskan untuk meniup api lilin tersebut.
1. Klasifikasi Kompresor
Secara umum kompresor dibedakan
menjadi dua jenis yaitu kompresor dinamis dan kompresor perpindahan positif.
1.
Kompresor Perpindahan Positif
Kompresor perpindahan positif
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu kompresor piston (reciprocating compressor)
dan kompresor putar (rotary).
1.1.A Kompresor piston (Reciprocating)
1) Kompresor piston kerja tunggal
Kopresor piston kerja tunggal
adalah kompresor yang memanfaatkan perpindahan piston, kompresor jenis ini
menggunakan piston yang didorong oleh poros engkol (crankshaft) untuk
memampatkan udara/ gas. Udara akan masuk ke silinder kompresi ketika piston
bergerak pada posisi awal dan udara akan keluar saat piston/torak bergerak pada
posisi akhir/depan.
2)
Kompresor piston kerja ganda
Kompresor piston kerja ganda
beroperasi sama persis dengan kerja tunggal, hanya saja yang menjadi perbedaan
adalah pada kompresor kerja ganda, silinder kompresi memiliki port inlet dan
outlet pada kedua sisinya. Sehingga meningkatkan kinerja kompresor dan
menghasilkan udara bertekanan yang lebih tinggi dari pada kerja tunggal.
3)
Kompresor diafragma
Kompresor diafragma adalah jenis
klasik dari kompresor piston, dan mempunyai kesamaan dengan kompresor piston,
hanya yang membedakan adalah, jika pada kompresor piston menggunakan piston
untuk memampatkan udara, pada kompresor diafragma menggunakan membran fleksible
atau difragma.
1.1.B Kompresor putar (Rotary)
1) Kompresor screw (Rotary screw compressor)
Kompresor
screw merupakan jenis kompresor dengan mekanisme putar perpindahan positif,
yang umumnya digunakan untuk mengganti kompresor piston, bila diperlukan udara
bertekanan tinggi dengan volume yang lebih besar.
Kompresor screw sendiri dibagi menjadi dua jenis :
a.) Kompresor Doble
Screw
Disebut Doble screw karena
memiliki sistem dua buah ulir yang berdekatan dan saling berputar searah sehingga udara yang masuk melalui
port inlet terkompresi oleh 2 buah ulir yang berputar.
b.) Kompresor Single
Screw
Sistem single screw hampir sama dengan Double, yang
membedakannya adalah penggunaan satu buah ulir yang diapit dua buah komponen
gear yang berputar dan mengkompresi udara.
2)
Lobe
Kompresor lobe atau sering disebut kompresor blower root, dalam bentuk
yang paling sederhana, terdiri dari dua rotor dengan lobe (sudu) yang berputar
dan mempunyai saluran masuk dan buang. Carakerja kompresor ini mirip dengan
cara kerja pompa roda gigi. Lobe di desain sedemikian sehingga kedap udara
(rapat) pada titik singgung dengan rumahnya. Ketika rotor berputar, udara pada
tekanan atmosfir terperangkap pada ruang yang terbentuk antara lobe dan
rumahnya. Gerakan berputar dari lobe akan membuang udara yang terperangkap ke
receiver (penampung udara). Sehinggamakin banyak udara yang masuk ke receiver
maka makin naik tekanannya, yang pada akhirnya tekanan tinggi akan dihasilkan
oleh receiver
3)
Vane
Tipe Vane adalah Rotary Vane Compressor menggunakan vane atau blade
yang berfungsi untuk mengkompres udara yang masuk. Udara yang masuk dari port
inlet di kompresi oleh vane atau blade yang berputar di dalam casing menuju
sisi outlet.
4)
Scroll
Rotary scroll adalah compressor merupakan tipe kompresor yang elegan.
Jenis scroll kompresor menggunakan sistem penggulungan udara, gulungan tepi luar
memerangkapkan udara dan ketika gulungan berputar udara yang berada di tepi
luar dari gulungan akan bergerak ke ruang tengah gulungan dan mengakibatkan
pengkompresan udara di ruang tengah sebelum ke port outline nya.
2. Kompresor dinamis
Kompresor dinamis dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu kompresor
sentrifugal dan kompresor aksial.
2.A Kompresor sentrifugal
Kompresor sentrifugal merupakan
kompresor yang memanfaatkan gaya sentrifugal yang dihasilkan oleh impeller
untuk mempercepat aliran fluida udara (gaya kinetik), yang kemudian diubah
menjadi peningkatan potensi tekanan (menjadi gaya tekan) dengan memperlambat
aliran melalui diffuser.
2.B Kompresor aksial
Kompresor aksial adalah kompresor
yang berputar dinamis yang menggunakan serangkaian kipas airfoil untuk semakin
menekan aliran fluida. Aliran udara yang masuk akan mengalir keluar dengan
cepat tanpa perlu dilemparkan ke samping seperti yang dilakukan kompresor
sentrifugal. Kompresor aksial secara luas digunakan dalam turbin gas/udara
seperti mesin jet, mesin kapal kecepatan tinggi, dan pembangkit listrik skala
kecil.
Pada artikel ini membahas tentang komponen untuk kompresor
1. Kompresor piston
2. Kompresor rotary type screw, dan
3. Kompresor sentrifugal
1. Kompresor piston
2. Kompresor rotary type screw, dan
3. Kompresor sentrifugal
2.1. Komponen Utama Kompresor Piston
1. Frame (Kerangka)
Kerangka berfungsi sebagai tempat dudukan poros
engkol, bantalan, silinder, serta tempat penampungan minyak pelumas.
2. Crank Shaft (Poros Engkol)
2. Crank Shaft (Poros Engkol)
Berfungsi untuk mengubah gerakan rotasi (berputar)
menjadi gerak translasi (lurus bolak-balik).
3. Connecting Rod (Batang Penghubung)
3. Connecting Rod (Batang Penghubung)
Connecting rod berfungsi untuk meneruskan gaya dari
crank shaft ke batang torak melalui cross head. Agar mampu menahan beban ketika
kompresi, connecting rod harus tahan bengkok dan juga kuat.
4.Cross Head (Kepala Silang)
4.Cross Head (Kepala Silang)
Cross head berfungsi untuk meneruskan gaya dari
connecting rod ke batang torak. Cross head bisa meluncur di bantalan luncurnya.
5. Cylinder (Silinder)
5. Cylinder (Silinder)
Cylinder merupakan tempat kedudukan dari water jacket
dan cylinder liner.
6. Cylinder Liner (Liner Silinder)
6. Cylinder Liner (Liner Silinder)
Ketika piston torak melakukan proses ekspansi,
pemasukan, kompresi, dan juga pengeluaran memerlukan lintasan. Lintasan yang
dimaksud adalah Cylinder Liner.
7. Front and Rear Cylinder Cover
7. Front and Rear Cylinder Cover
Gas atau udara yang ada di dalam silinder perlu
ditahan agar tidak keluar. Untuk menahannya diperlukan silinder cover pada
bagian front dan rear.
8. Water Jacket
8. Water Jacket
Water jacket merupakan ruangan di dalam silinder yang
berfungsi sebagai tempat bersirkulasinya air sebagai pendingin.
9. Piston (Torak)
9. Piston (Torak)
Piston atau torak merupakan part yang berperan untuk
menghandel gas atau udara pada proses suction (pemasukan), compression
(kompresi), dan discharge (pengeluaran).
10. Piston Rings (Cincin Torak)
10. Piston Rings (Cincin Torak)
Gas atau udara yang berada di antara dinding cylinder
liner dan permukaan torak seringkali mengalami kebocoran. Dengan adanya piston
rings ini kebocoran akan berkurang.
11. Piston Rod (Batang Torak)
11. Piston Rod (Batang Torak)
Piston rod atau batang torak berfungsi untuk
meneruskan gaya dari cross head ke piston.
12. Packing Rod (Cincin Penahan Gas).
12. Packing Rod (Cincin Penahan Gas).
Dalam pergerakan piston rod dan berhubungan dengan
bagian yang diam yaitu cylinder, kebocoran gas bisa saja terjadi karena adanya
clearance atau celah dari kedua bagian tersebut. Untuk menahan kebocoran
tersebut diperlukan packing rod yang terdiri dari beberapa ring segment.
13. Ring Oil Scraper
13. Ring Oil Scraper
Dengan adanya ring oil scraper, maka kebocoran minyak
pelumas pada frame dapat dicegah, dan itulah fungsi dari ring oil scraper.
14. Compressor Valve (Katup Kompresor)
14. Compressor Valve (Katup Kompresor)
Compressor valve bekerja membuka dan menutup secara
otomatis. Hal ini terjadi karena terjadinya perbedaan tekanan antara bagian
luar dan dalam dari cylinder. Compressor valve mengatur masuk dan keluarnya gas
atau udara.
2.2. Komponen Utama Kompresor Screw/ Scrup
1. Rangka/
frame
Berfungsi untuk mendukung bagian
kompresor diatas pondasi. Frame harus kuat menahan seluruh beban dan getaran
yang ditimbulkan dari kompresor.
2. Casing
Bagian paling luar kompresor berfungsi
sebagai pelindung bagian-bagian didalamnya,
juga sebagai tempat kedudukan dari
rotor.
3. Rotor
Merupakan element utama dari kompresor
sekrup/screw,berfungsi sebagai media pemampat udara.
4. Bantalan
poros/ bearing
Berfungsi menahan gaya aksial karena
perbedaan tekanan antara discharge dan suction kompresor, selain itu bantalan
poros juga berfungsi sebagai peredam getaran karena putaran tinggi dan juga
untuk mengurangi keausan poros akibat gesekan.
5. Mechanical
seal
Berfungsi mencegah kebocoran dimana
celah-celah poros yang keluar dari casing.
(poros yang dihubungkan dengan
penggerak)
6. Poro/
shaft
Merupakan tempat kedudukan dari rotor
sehingga dapat berputar.
7. Katup
geser
Berfungsi mengatur kapasitas kompresor
dari 0% - 100% atau sebaliknya, katup
ini digerakan oleh unloader valve.
8. Unloader
Valve
Berfungsi menggerakan katupkapasitas,
unloader piston bergerak otomatis setelah tekanan discharger telah mencapai
±5,9 bar, tekanan akan turun sampai 4,4 bar dan kemudian setelah ±7 detik
kompresor akan load secara otomatis.
9. Piston
keseimbangan
Berfungsi menahan gaya aksial dari
rotor(mengurangibeban dari thrust bearing).
10. Lubang
minyak pelumas
Berfungsi sebagai tempat masuknya
minyak pelumas kompresor, minyak pelumas digunakan untukmengatasi rotor,
bearing,balance piston dan unloader valve.
11. Katup
hisap
Berfungsi mengatur udara masuk
kompresor.
12. Sisi
keluar
Berfungsi sebagai saluran udara keluar
dari kompresor.
2.3. Komponen Utama Kompresor Sentrifugal
Kompresor sentrifugal terdiri
dari komponen statis dan dinamis. Komponen-komponen tersebut terdiri dari
beberapa bagian yang fungsinya saling berhubungan. Komponen statis disebut
stator dan komponen dinamis disebut juga rotor. Berikut akan dijelaskan
komponen statis dan dinamis.
a) Komponen Statis
1. Casing
Casing merupakan bagian terluar kompresor yang berfungsi :
Merupakan diafragma atau dinding penyekat yang dipasang pada sisi masukan sebagai inlet channel dan berhubungan dengan inlet port. Karena berfungsi sebagai saluran gas masuk pada stage pertama, maka material inlet wall harus tahan terhadap abrasi dan erosi.
3. Guide van
Guide van ditempatkan pada bagian depan eye impeller pertama pada bagian inlet channel. Fungsi utamanya adalah mengarahkan aliran agar gas dapat masuk impeller dengan distribusi merata. Konstruksi vane terbagi dua, yaitu fixed dan movable posisi sudutnya dengan tujuan agar operasi kompresor dapat bervariasi dan dicapai effisiensi dan stabilitas yang tinggi.
4. Eye Seal
Ditempatkan di sekeliling bagian luar eye impeller dan ditumpu oleh inlet wall. Eye seal memiliki fungsi mencegah aliran balik dari gas yang keluar dari discharger impeller kembali ke sisi suction.
5. Diffuser
Berfungsi untuk mengubah energi kecepatan yang keluar dari discharge impeller menjadi energi potensial. Untuk multi stage dipasang diantara inter stage impelller.
6. Return Bend
Berfungsi membelokkan arah aliran gas dari diffuser ke return channel untuk masuk pada stage berikutnya. Return bend dibentuk oleh susunan diafragma yang dipasang dalam casing.
7. Return Channel
Merupakan saluran yang berfungsi memberikan arah aliran gas dari return bend masuk ke dalam impeller berikutnya. Return channel dilengkapi dengan fixed vane dengan tujuan memperkecil turbulensi aliran gas pada saat masuk stage berikutnya sehingga dapat memperkecil vibrasi.
8.Diafragm
Merupakan bagian dalam kompresor yang berfungsi sebagai penyekat antara stage dan tempat kedudukan eye seal maupun interstage seal. Dengan pemasangan diafragma secara seri, maka akan terbentuk tiga bagian penting, yaitu diffuser,return bend, dan return channel.
a) Komponen Statis
1. Casing
Casing merupakan bagian terluar kompresor yang berfungsi :
- Pelindung terhadap pengaruh mekanik dari luar.
- Pelindung dan penumpu dari bagian yang bergerak.
- Tempat kedudukan suction port dan discharge port serta bagian diam lainnya.
Merupakan diafragma atau dinding penyekat yang dipasang pada sisi masukan sebagai inlet channel dan berhubungan dengan inlet port. Karena berfungsi sebagai saluran gas masuk pada stage pertama, maka material inlet wall harus tahan terhadap abrasi dan erosi.
3. Guide van
Guide van ditempatkan pada bagian depan eye impeller pertama pada bagian inlet channel. Fungsi utamanya adalah mengarahkan aliran agar gas dapat masuk impeller dengan distribusi merata. Konstruksi vane terbagi dua, yaitu fixed dan movable posisi sudutnya dengan tujuan agar operasi kompresor dapat bervariasi dan dicapai effisiensi dan stabilitas yang tinggi.
4. Eye Seal
Ditempatkan di sekeliling bagian luar eye impeller dan ditumpu oleh inlet wall. Eye seal memiliki fungsi mencegah aliran balik dari gas yang keluar dari discharger impeller kembali ke sisi suction.
5. Diffuser
Berfungsi untuk mengubah energi kecepatan yang keluar dari discharge impeller menjadi energi potensial. Untuk multi stage dipasang diantara inter stage impelller.
6. Return Bend
Berfungsi membelokkan arah aliran gas dari diffuser ke return channel untuk masuk pada stage berikutnya. Return bend dibentuk oleh susunan diafragma yang dipasang dalam casing.
7. Return Channel
Merupakan saluran yang berfungsi memberikan arah aliran gas dari return bend masuk ke dalam impeller berikutnya. Return channel dilengkapi dengan fixed vane dengan tujuan memperkecil turbulensi aliran gas pada saat masuk stage berikutnya sehingga dapat memperkecil vibrasi.
8.Diafragm
Merupakan bagian dalam kompresor yang berfungsi sebagai penyekat antara stage dan tempat kedudukan eye seal maupun interstage seal. Dengan pemasangan diafragma secara seri, maka akan terbentuk tiga bagian penting, yaitu diffuser,return bend, dan return channel.
b) Komponen Dinamis
1. Shaft and Shaft Sleeve
Shaft atau poros transmisi digunakan untuk mendukung impeller dan meneruskan daya dari turbin gas ke impeller. Untuk penempatan impeller pada shaft digunakan pasak. Pada kompresor multistage, posisi pasak dibuat selang-seling agar seimbang. Sedangkan jarak antar stage dari impeller digunakan shaft sleeve yang berfungsi sebagai pelindung shaft terhadap korosi, erosi, abrasi dari alairan dan sifat gas, serta untuk penempatan shaft seal diantara stage impeller.
2. Impeller
Impleller berfungsi menaikkan tekanan dan menaikkan kecepatan tangensial gas dengan mekanisme perputaran sehingga menimbulkan gaya inersia pada gas. Hal ini menyebabkan gas mengalir dari eye impeller ke discharge tip. Karena adanya perubahan jari-jari pada sumbu putar antara tip sudu masuk dengan sudu keluar maka terjadi kenaikan energi kinetik.
3. Bearing
Merupakan bagian internal kompresor yang berfungsi untuk mendukung beban radial dan aksial yang berputar dengan tujuan memperkecil gesekan dan mencegah kerusakan pada komponen lainnya.
3.ESTIMASI KAPASITAS PADA KOMPRESOR
3.1. Head
Energi dibutuhkan untuk mengubah kuantitas gas dari suatu
nilai tekanan ke tekanan yang lebih tinggi. Head didefinisikan sebagai energi
yang ditambahkan pada gas melalui mekanisme percepatan yang terjadi akibat
perputaran impeller. Head dibutuhkan untuk mencapai suatu rasio tekanan
tertentu. Head terbagi menjadi dua, head isentropik dan head politropik.
1. Head Isentropik
Merupakan energi per satuan massa yang diperlukan oleh
kompresor pada kondisi tanpa adanya perpindahan panas pada sistem. Head isentropik
mengabaikan keugian-kerugian yang terjadi selama proses untuk mencapai rasio
tekanan tertentu. Persamaan Head Isentropik :
Dimana:
Hisen : Head
isentropik (ft.lbf/lbm)
T1 :
Temperatur masuk ( 0F )
Zavg : Faktor
kompresibilitas rata-rata saat masuk dan keluar
P1 : Tekanan
masuk (Psia)
P2 : Tekanan
keluar (Psia)
SG : Spesific
gravity
ϒ : Rasio
panas spesifik
2. Head Politropik
Merupakan energi per satuan massa yang diperlukan oleh
kompresor pada proses politropik dengan kondisi gas saat masuk dan saat keluar
kompresor sama. Head politropik merupakan head yang telah mempertimbangkan
kerugian-kerugian yang terjadi selama proses penambahan energi pada aliran gas.
Head yang lebih besar dibutuhkan untuk mengkompensasikan kerugian yang terjadi
selama proses kompresi untuk mencapai suatu rasio tekanan tertentu. Persamaan
Head Politropik:
Dimana:
Hpoly : Head
polytropik (ft.lbf/lbm)
T1 :
Temperatur masuk ( 0F )
Zavg : Faktor
kompresibilitas rata-rata saat masuk dan keluar
P1 : Tekanan
masuk (Psia)
P2 : Tekanan
keluar (Psia)
SG : Spesific
gravity
n : Eksponen
polytropik
Nilai n merupakan kondisi gas selama kompresi. Nilai n
membandingkan antara kondisi tekanan dan temperatur saat masuk dan keluar
kompresor. Penurunan nilai n menyebabkan penurunan nilai perbandingan antara
rasio temperatur dan rasio tekanan, sehingga head yang dibutuhkan pun semakin
kecil. Persamaan yang digunakan untuk mencari nilai n:
Dimana :
T1 : Temperatur masuk kompresor
T2 : Temperatur keluar kompresor
P1 : Tekanan masuk kompresor
P2 : Tekanan keluar kompresor
3.2. Efisiensi
Efisiensi didefinisikan sebgai perbandingan antara head pada
kondisi isentropik dengan head yang terjadi selama proses di lapangan. Efisiensi
menggambarkan kondisi yang dapat diraih oleh suatu kerja kompresor agar dapat
mencapai suatu rasio tekanan tertentu. Efisiensi dapat dihitung dengan
persamaan:
3. Debit Aliran
Laju aliran gas pada kompresor sentrifugal dapat dinyatakan
dalam berbagi bentuk seperti:
1.Actual inlet
volume flow, merupakan laju aliran yang terjadi pada tekanan dan temperatur
yang terjadi di lapangan. Persamaanya adalah
Dimana :
Q : Laju
aliran (cfm)
Z1 : Faktor
kompresibilitas pada aliran masuk kompresor
Ts : Temperatur
masuk ( 0F )
Ps : Tekanan
masuk (Psia)
2. Standard inlet
volume flow pada kondisi standard yaitu 14,7 Psia dan suhu 600F = 5200 R
3. Mass flow rate :
laju aliran yang dinyatakan dalam satuan kg/s. Persamaannya :
Dimana :
m : Laju
aliran massa (lb/s)
Q : Actual
inlet volume flow
ρ : Densitas
(lbm/ft3)
60 : Faktor
konversi menit ke detik
3.4. Daya
Daya merupakan faktor penting pada kinerja kompresor
sentrifugal karena berkaitan dengan aliran massa yang dapat dialirkan pada
kompresor dan head yang dihasilkan selama proses kompresi. Daya pada kompresor
sentrifugal terbagi dua :
1. Daya poros kompresor
Dimana:
Wcc : Daya penggerak poros (HP)
Qstd : Laju standard gas (mmscfd)
SG : Spesific
gravity
Ƞ : Efisiensi
(%)
2. Daya Gas
Daya gas merupakan fungsi antara daya penggerak kompresor
dengan efisiensi mekanis. Selama proses kompresi, kompresor sentrifugal
mengalami kehilangan daya (intenal losses) yang terjadi friksi pada kompresor.
Wgas = Wcc x ƞmech
Dimana:
Wgas : Daya yang dibutuhkan untuk mengalirkan gas
(HP)
ƞmech : Efisiensi
mekanis
4. Penempatan Pada Kompresor
Hal yang harus diperhatikan dalam penempatan kompresor:
- Instalasi kompresor harus dipasang sedekat mungkin ke tempat yang membutuhkan udara bertekanan.
- Mudah untuk perawatan dan inspeksi.
- Ruangan harus terang, luas dan berventilasi baik.
- Dekat kompresor tidak boleh ada zat yang mudah terbakar atau meledak.
- Suhu kamar harus < 40o C
- Sebaiknya ditempatkan di ruangan untuk menghindari hujan secara langsung.
5.Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pengoprasian Kompressor
⇒ Cek oli, pastikan levelnya minimal setengah dan tidak lebih dari 3/4 pada oil glass.
⇒ Periksa belt, pastikan tidak terlalu kendur namun juga tidak terlalu kencang.
⇒ Pastikan daya yang tersedia minimal 2 kali lipat dari daya yang tertera pada motor.
⇒ Untuk mesin kompresor, (pastikan oli dan bahan bakar tersedia).
⇒ Start/On pada switch (recoil untuk engine dan gunakan pengaturan gas untuk start, setelah stabil, kembalikan pada posisi awal).
⇒ Pastikan motor mati/Off jika pressure gauge menunjuk 8 bar dan kembali hidup/On pada 5 bar(untuk kompresor berkapasitas 12 bar akan mati/Off jika pressure gauge menunjuk12 bar dan kembali hidup/On pada 9 bar).
⇒ Untuk kompresor engine, matikan secara manual dengan engine switch off.
⇒ Setelah selesai menggunakan unit ini, buang seluruh angin yang tersisa di dalam tangki melalui drain valve.
6. Hal Yang Dilakukan untuk Menjaga Keawetan
Kompresor
- Gunakan kompresor sesuai aplikasinya.
- Perhatikan debit pengisian tangki, harus lebih besar dari debit penggunaannya
- Usahakan sedapat mungkin agar motor memiliki tenggang waktu yang cukup untuk hidup dan mati, minimal 5-10 menit.
- Letakan kompresor di tempat dengan sirkulasi udara yang baik.
- Hindarkan kompresor dari hujan/air maupun sinar matahari secara langsung (letakan di tempat terlindung).
- Pastikan minimal sekali dalam seminggu untuk menguras tangki dengan angin (sebaiknya tiap hari).
Ir. Sularso, MSME dan Prof. Dr. Haruo Tahara, Pompa dan
Kompresor, PT Pradnya Paramita, Jakarta,
1983.
ths gan materinya
BalasHapusMantap jiwa, thks materinya bro
BalasHapusMateri cukup general
BalasHapusnamun terbantu dengan penjelasan lebih detail pada komponen.
Lebih baik difokuskan ke 1 topik scara lebih menspesifik / mendetail
Terimakasih atas artikelnya
BalasHapusSangat membantu 👍👍👍
Terimakasih kasih Kak,atas Artikel yg kakak buat
BalasHapusApabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan Chemical yang tepat kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.
BalasHapusSalam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Evaporator
Oli Grease
Karung